Senin, 10 September 2012

Budidaya Vanili


I.                   PENDAHULUAN.

A.     Sejarah tanaman vanili

         Vanili bukan tanaman asli Indonesia melainkan berasal dari Mexico. Mula pertama tanaman ini dikenal oleh orang-orang Aztek pada masa sebelum benua Amerika diketemukan, yakni sebagai tanaman yang dari buahnya dapat dibuat semacam wangi-wangian untuk pengharum coklat.

          Bunga vanili bagian-bagiannya tersusun demikian rupa sehingga hanya dinegeri aslinya (Mexico) saja dapat terjadi penyerbukan secara alami, yakni dengan pertolongan serangga sebangsa lebah Melipono. Namun buah-buah yang terjadi sebagai hasil penyerbukan secara alami itupun hanya sedikit, yaitu 1 %.

         Karena tidak dapat berbuah secara alami, Vanili tidak dapat pula berkembang biak ketika pada tahun 1510 tanaman tersebut diperkenalkan di Eropa. Cara pembiakan vegetatif dengan mempergunakan stek-stek batang/cabang seperti yang kemudian lazim dilakukan dalam memperkembangkan biakkan vanili, belum dikenal pada saat itu. Usaha mendatangkan lebah melipono pun tidak membawa hasil, karena serangga tersebut ternyata tidak dapat hidup disana.

         Pada tahun 1836 CHARLES MORREN berhasil membuahkan vanili dengan cara penyerbukan buatan ( hand polination ). Penemuan baru ini kemudian diperbaiki oleh NEUMAN dalam tahun 1838, dan yang sampai sekarang diikuti adalah hasil penyempurnaan yang dilakukan oleh EDMUND ALESIUS dalam tahun 1841.

         Vanili didatangkan di Indonesia pertama kali dalam tahun 1819 dan baru ditanam secara besar-besaran kira-kira pada tahun 1850, yaitu setelah diketahui cara-cara penyerbukan buatan.

         Setelah penyerbukan dapat dengan mudah dikerjakan oleh manusia dan perkembang biakan dapat dilakukan secara vegetatif, maka selanjutnya tanaman vanili berkembang dengan cepat di daerah-daerah tropis. Lebih-lebih setelah diketahui bahwa tanaman tersebut mendatangkan keuntungan bagi para penggemarnya. Karena besarnya permintaan akan vanili di pasaran dunia, areal pertanamannya kian diperluas dan dilipatgandakan.

B.      Arti Ekonomi.

          Vanili adalah tanaman tropis yang bernilai ekonomi tinggi. Penghasil-penghasil utamanya di dunia adalah Madagaskar, Meksiko, Kepulauan Oceania, Dominica, Indonesia, Chili dan Puerto Rico.

         Vanili Indonesia ( baca : Jawa ) mempunyai kadar “ vaniline “ yang tertinggi di bandingkan dengan vanili dari negara-negara lain ( lihat daftar 1. ).

          Dalam tahun 1950 jumlah seluruh produksi didunia mencapai 3 juta pound Dengan Amerika Serikat sebagai konsumen terbesar yang mempergunakan vanili itu sebagai bumbu “ ice cream “.

          Vanili kebanyakan dipergunakan sebagai bahan rempah-rempah dalam rumah tanggah, dalam pembuatan makanan ( kue, coklat dll. ) dan wangi-wangian diantaranya untuk pengharum tembakau di pabrik-pabrik rokok. Vanili dipergunakan juga di pabrik-pabrik roti pada masa perang dunia pertama, akan tetapi  kemudian di hentikan, karena harganya terlalu mahal. Sebagai penggantinya dipergunakan “ vanilin “, yaitu vanili sintesis yang dibuat dari minyak cengkeh ( “ Eugenol “ ). Juga dalam industri wangi-wangian vanili buatan itu kemudian lebih banyak diperoleh daripada vanili asli. Walaupun demikian, vanili asli tidak menjadi terdesak karenanya.

         Di Indonesia tanaman vanili umumnya dianggap sebagai tanaman non tradisional. Akhir-akhir ini pesat sekali diperkembangkan terutama di Jawa Tengah dan jawa  Timur. Perkebunan besar seperti kopi, coklat dan teh mempergunakan vanili sebagai tanaman dalam penetrapan program diversifikasi ( penambah-ragaman ). Dalam masa Pelita I penanaman vanili telah pula dikembangkan ke daerah Aceh, Sumatera Selatan, Lampung dan Bali.

Daftar 1. : Kadar vaniline vanili Indonesia dibandingkan negara-negara lain.

Negara Asal
Kadar Vaniline
Indonesia
2,75 %
Mexico
1,88 %
Sailan
1,44 %
Tahiti
1,55 – 2,02 %

II.                 URAIAN BOTANI DAN SYARAT-SYARAT TUMBUH.

A.    BOTANI.
1.      Bentuk umum.
a.     Akar.

Akar tanaman vanili melekat kuat pada setiap benda yang ditemuinya atau bergantungan di udara dan dapat mencapai beberapa meter panjangnya. Apabila mencapai tanah, akar-akar tersebut dapat berfungsi sebagai pembantu dalam penyerapan zat makanan. Perakaran di dalam tanah pendek-pendek, tebal 33 mm dan mempunyai bulu-bulu akar yang bercabang-cabang pendek pula.

b.      Batang.

Tidak banyak bercabang, cenderung untuk terus merambat tegak lurus keatas sepanjang penunjangnya. Beruas-ruas panjang ± 15 cm. Besar batang kira-kira sama dengan jari tangan orang dewasa, hijau mengandung banyak air dan membentuk tunas-tunas akar.

c.       Daun.

Tunggal, pipih, memanjang runcing pada ujungnya, letaknya berselang-seling pada batang,hijau terang, panjang 10 – 22,5 cm. Tulang-tulangnya sejajar,tetapi tidak jelas pada waktu masih mudah, baru nampak teraang jika daun sudah tua dan mengering.

d.      Bunga.

Tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan. Terdiri dari bunga-bunga sempurnah, yaitu mempunyai alat kelamin jantan ( “ androecium “ ) dan alat kelamin betina ( “ gynaecium “ ). Masalah pembungaan merupakan masalah yang terpenting pada budidaya tanaman vanili, karena itu akan diuraikan tersendiri.

e.      Buah.

Berbentuk kapsul, berdaging, lurus  , berlingir ( berbentuk agak segitiga ), panjang 15 – 22 cm dan bergaris-garis. Warnanya mula-mula hijau gelap kemudian menjadi hijau mengkilap dan pada kulitnya terlihat banyak garis-garis kuning membujur. Buah telah siap dipetik jika ujungnya juga telah menguning. Lewat dari saat itu buah-buah akan pecah dengan menyebarkan bau yang harum.

2.      Sistimatika dan jenis yang diusahakan di Indonesia

Vanili termasuk jenis vanilla dari famili Orchidaceae ( rumpun anggrek ). Jenis-jenisnya cukup banyak, tetapi yang umumnya diusahakan di Indonesia dan teampat-tempat lain di dunia adalah vanilla planifolia ANDREWS yang di negara kita terkenal sebagai “ vanili Jawa “ karena banyak diusahakan di pulau Jawa.

Rangkain bunganya terdiri dari 15 – 20 bunga, keluar dari ketiak daun pada bagian pucuk batang. Bunga sedikit berbau, tidak bertangkai, warnanya kuning kehijau-hijauan dan pucat, panjangnya 5 – 8 cm. Bunga terbuka hanya selama sehari, terdiri dari 6 helaidaun bunga, 3 helai dibagian luar ( “....pal “ ), berukuran sedikit lebih besar daripada 3 helai yang terletak dibagian dalam atau petalnya.

Buahnya berlingir, panjang 12 – 25 cm, diameter 12 – 14 mm berwarna hijau dan menjadi kekuning-kuningan pada waktu masak, kemudian coklat tua serta pecah dengan menyebarkan bau harum khas vanili. Biji-bijinya berwarna hitam kecoklat-coklatan, sebesar kira-kira 0,2 mm.

Daun dan batang v. Planifolia mengandung lendir yang berisi kristal calcium oksalat yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal pada kulit.

V. planifolia merupakan tanaman asli di Mexico, Guatemala, Honduras, Nicaragua, Costa Rica, El Savador, Panama, India Barat, Colombia, Venezuela, Suriname, Guyane, Peru dan Solivia.

Jenis-jenis tanaman vanili yang telah dikenal lainnya tidak sepenting v. Planifolia dan kebanyakan belum juga di jumpai di negara kita, beberapa diantaranya ialah :
a. V. pompona SCHIEDE
b. V. tahitensis J.T.KOORE
c. V. garneri ROLFE
d. V. appendicul ta ROLF
e. V. oderata FRESL
f. V. guinensis SFLITBERGER
g. V. grandiflora L.D.L.
h. V. palmarum L.D.L.
i.    V. aphylla BI.
j.  V. sativa L.D.L.

V. pompona ( “ vanili pompona “ ) dan v. tahitensis ( “ vanili tahiti “ ) juga diusahakan di negara-negara lain, tetapi tidak sebanyak v. planifolia.

B.    SYARAT-SYARAT  TUMBUH.

1.      T a n a h

Tanah yang cocok untuk tanaman vanili adalah tanah yang kaya akan humus, subur, berstruktur remah dan gembur dengan daya pengikat air cukup serta drainasenya baik. Hal ini sesuai dengan sistim perakaran vanili yang dangkal sekali.

Tanah liat yang mengandung kapur dan tanah aluvial dengan pH nya antara 5,5 – 7.5 merupakan tempat yang sangat cocok / baik untuk pertanaman vanili. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tanaman vanili tidak tahan pada tanah yang air tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter ). Kemiringan tanah sbaiknyan 3 – 7 %. Jika lebih dari ..... % sebaiknya di buat teras.

2.      I k l i m.

Tanaman vanili dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 400 – 800 meter di atas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 22 – 25° C dengan kelembaban ( RH ) 70 – 80 %. Curah hujan sebaiknya 1500 – 2000 mm / tahun yang terbagi dalam 9 bulan bulan basah dan 3 – 4 bulan kering. Curah hujan selama 8 – 9 bulan tiap tahun hendaknya cukup tinggi, dan pada saat buahnya akan masak  di kehendaki keadaan yang cukup kering, agar masaknya buah-buah itu dapat berlangsung dengan baik dan kwalitas buahnya menjadi baik pula. Hujan yang banyak terus menerus dan kelembaban udara yang cukup tinggi menyebabkan buah vanili kurang wanginya (aromanya).

III.              CARA BERCOCOK TANAM.
1.     Penanaman pohon pelindung.
Sebelum menanam tanaman vanili terlebih dahulu di sediakan pohon penaung / pelindung dan pohon panjatan.

Untuk pohon penaung yang juga dapat digunakan sekaligus sebagai pohon panjatan sebaiknya dipakai pohon-pohon yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1.      tidak terlalu rimbun.
2.      Sebangsa leguminosa yang sekaligus dapat memperbaiki keadaan dan kesuburan tanah.
3.      Mempunyai perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran tanaman vanili.
Untuk pohon pelindung / penaung dapat di pakai seperti pohon kapok, dadap, mindi, suren, lantoro dan lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan dapat tumbuh cepat adalah pohon dadap, akan tetapi karena berdaun rimbun maka perlu diadakan pemangkasan.
Pohon pelindung ini sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman vanili, dengan maksud agar sudah mempunyai daun yang cukup aman vanili mulai di tanam.
Pohon pelindung di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.

1.      Persiapan Tanah.

1.1.            Pembuatan Jalur

Untuk areal penanaman vanili tanah terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur selebar 80 cm dan jarak antar jalur 1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali lubang-lubang tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.

1.2.            Pembuatan lubang tanam

Galian tanah bagian atas dan galian bawah di taruh terpisah di kanan kiri lubang tersebut. Jarak antar lubang 1,50 x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka selama 3 – 4 minggu guna mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.

Tiap tanaman pelindung, diberikan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 20 kg per tanaman pelindung.


2.      P e m b i b i t a n
Vanili dapat di perbanyak dengan biji atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya maka di tanam dengan stek. Pemilihan bahan bibit untuk dijadikan bibit harus mempunyai sifat-sifat antara lain :

-          Batangnya sehat.
-          Umur sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
-          Produksinya tinggi
-          Keadaannya subur, kuat serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.
Tanaman ini di pelihara dengan baik dan di jaga agar jangan sampai menghasilkan buah. Dengan jalan memangkas supaya tetap  mengeluarkan sulur-sulur dahan yang baru yang akan di pakai stek bibit. Stek yang baik adalah yang mempunyai buku-buku ( ruas ) yang agak rapat letaknya satu sama lain.
Sulur-sulur yang masih muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan tunas ujung yang panjang stek untuk bahan tanaman adalah 50 – 75 cm dan mempunyai mata / buku dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang nantinya jadi bahan / bibit yang di pakai untuk pembibitan.

Stek dapat langsung di tanam segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di semaikan  lebih dahulu sebelum di tanam di tempat penanaman yang tetap. Dalam hal ini, di buat bedengan yang berisi  campuran pasir sungai dan tanah atau kompos yang sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm. Sebagai alas di pergunakan lapisan kerikil atau batu merah setebal ± 15 cm. Stek di tanam hingga 2 – 3 ruasnya terbenam dalam campuran pasir dan kompos / tanah ( medium ) sedalam ± 10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm. Dalam keadaan normal, stek akan tumbuh setelah 3 – 4 minggu di semai / di perakarkan. Pemindahan ke kebun dapat dilakukan sesudah bibit berumur 1 – 2 bulan.

          
IV.              PENANAMAN.

Stek vanili mempunyai 5 buku, daun pada 3 buku bagian pangkal stek tersebut dibuang, karena bagian ini akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro / dadap di tanam dilakukan pembersihan rumput disekitar pohon dan menggemburkan tanahnya dengan mencangkul, lalu menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal musim hujan.

Sebelum melakukan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam larutan obat dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) maka celupkan ke dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.

Lubang tanaman di buat pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung. Ukuran lubang tanaman adalah 30 cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm.
Jarak tanam dalam barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek vanili dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara horizontal ( tegak ) gunanya agar perakaran lebih cepat tumbuhnya.

Setelah itu stek yang berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon rambatan dengan tali dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat hendaknya jangan di ikat secara ketat, karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar lekat harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang pertumbuhan tanaman selanjutnya.

Setelah bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan cangkul / gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat merusak bibit.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan hendaknya barisan tanaman di buat dengan cara membujur dengan arah utara-selatan.Gunanya agar masing-masing tanaman dalam barisan bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik. Juga perlu di perhatikan didalam penanaman vanili ini yaitu tanah di sekitar tanaman harus selalu basah yaitu dengan jalan di siram.

Cara yang umum dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di bawah tanaman tewrsebut dengan jerami atau sabut kelapa.

V.                PEMELIHARAAN.

1.      Menyiang / menyiram.

Untuk memelihara pertumbuhan tanaman vanili maupun pohon pelindung maka rumput yang ada sekitar tanaman harus selalu di bersihkan yaitu dengan melakukan penyiangan sebulan sekali.

Tanaman vanili tidak tahan terhadap kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari kekeringan. Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman vanili. Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga / buah, sehingga mutu buah akan lebih baik.

2.      Pemupukan.

Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada awal dan pada akhir musim penghujan, terutama pada saat periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan masa istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam musim penghujan, sehingga pada saat itu merupakan periode yang baik untuk melakukan pemupukan, baik dengan pupuk kandang maupun buatan.

Pupuk kandang di berikan satu kali dalam satu tahun dengan dosis 10 – 20 kg/pohon. Sedang untuk pupuk buatan, setiap hektarnya tanaman vanili memerlukan jenis dan jumlah pupuk sebagai berikut:

4 kg N ( -+ 8 kg Urea )                        2 kg P2O5 ( -+ 4 kg TSP
8 kg K2O dan                           4 kg Cl ( -+ 14 kg KCL
5 kg CaO ( -+ 10 kg CaCO3)    2,5 kg Mg ( -+ 10 kg MgSO4.H2O ), pemupukan buatan terutama setelah panen.
3.      Pemangkasan.

a.      Pemangkasan pohon pelindung.

Pemangkasan pohon pelindung bertujuan untuk :
-          Mengatur cahaya matahari ( tingkat penyinaran ) yang cukup untuk kebutuhan tanaman.
-          Memudahkan peredaran udara dan pemeliharaan tanaman.
-          Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan.
-          Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering.

Pemangkasan ada 2 cara yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan pengaturan.

-          Pemangkasan bentuk :
Dilakukan setinggi 2 meter di atas permukaan tanah, sehingga terjadi percabangan yang melebar setinggi 2 meter untuk melengkungkan batang vanili

-          Pemangkasan pengaturan:
Dilakukan 20 cm di atas lengkungan batang vanili dan lakukan pemangkasan setengah dari jalur pohon pelindung dengan sistim selang satu baris. Pemangkasan pengaturan ini di lakukan setiap awal musim penghujan dan pada musim penghujan berikutnya giliran pada separuh yang belum di pangkas. Di lakukan juga pemotongan ranting cabang di akhir musim penghujan apabila pertumbuhannya terlalu lebat.

b.      Pemangkasan tanaman vanili.

Ada 3 macam pemangkasan tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan.

-          Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Caranya potonglah 15 cm dari ujung tanaman vanili yang di lengkungkan dan sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.
-          Pemangkasan produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tanaman menjelang musim berbunga dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan.

4.      Perambatan tanaman vanili.

Dengan adanya pohon pelindung tanaman vanili akan merambat / memanjat padanya. Dalam perambatannya di kenal 2 cara yaitu :

-          Pelengkungan bolak balik.
Setelah mencapai 2 m, tanaman vanili memanjang pada pohon pelindung, lengkungan tanaman vanili kebawah, tapi setelah ujung tanaman mencapai 50 cm di atas permukaan tanah, lengkungan kembali ke atas. Demikian seterusnya sampai terbentuk semacam lingkaran tanaman vanili.

-          Pelengkungan sistim rumbai
Pelengkungan tanaman seperti cara bolak balik, akan tetapi saat ujung tanaman mencapai 30 cm di atas permukaan tanah potonglah, pemotongan ini akan mendorong tumbuhnya tunas-tunas baru lebih banyak, kemudian lakukan pelengkungan ke atas sehingga terbentuk semacam rumbai.

5.      Penanaman tanaman leguminosa.

Tanamlah tanaman leguminosa ( misalnya orok-orok ) pada parit diantara barisan. Tanaman ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah tanaman mati ( pada tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, jika dipotong dapat di manfaatkan sebagai penutup tanah.

VI.              HAMA DAN PENYAKIT.

1.      Hama.
Hama yang sering menyerang pada tanaman vanili adalah bekicot yang merusak daun, buah dan batang vanili. Pemberantasan daripada hama ini di lakukan dengan cara mengumpulkan bekicot yang ada di pertanaman kemudian di hancurkan dalam lubang galian.

2.      Penyakit.
Penyakit yang sering menyerang tanaman vanili sebagai berikut :

2.1.            Noda-noda coklat pada batang ( Nectria Vanillae Zim ).
Penyakit ini sering menyerang pada batang / sulur dahan vanili, dan kadang-kadang menyerang daun. Tanda-tanda serangan pada batang-batang yang sudah dewasa terdapat noda-noda berwarna coklat pucat dan kemudian berwarna hitam yang melingkar pada batang. Batang yang terserang ini kemudian mengkerut dan akhirnya mati.

Jika batang yang terserang ini di belah pada bagian dalamnya kelihatan berwarna coklat. Salah satu cara pemberantasan penyakit ini adalah memotong batang-batang yang sakit kemudian di bakar.

2.2.            Penyakit noda-noda hitam.
Penyakit ini menyerang pada bagian atas dan bawa dari daun. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang bundar dan hitam sebesar 5 – 15 mm, yang di tumbuhi benang-benang cendawan, yang menyebabkan matinya daun tersebut.

Cara pemberantasannya adalah memotong daun-daun yang terserang kemudian di bakar. Pencegahannya dapat mempergunakan fungisida seperti Benlate, Dithane M-45 atau  Antracol dengan dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.

2.3.            Penyakit noda-noda coklat pada buah.
Penyakit ini menyerang buah mudah yang hampir dewasa, gejala serangan terdapatnya noda-noda coklat tuah pada buah, yang mengakibatkan                                 rendah. pemberantasan penyakit ini dapat menggunakan fungisida seperti Benlate, Dithane M-45 atau Antracol dengan dosis 1 – 2 sendok teh dalam 10 liter air.

2.4.            Calospora Vanillae Wassec.
Penyakit ini menyerang daun, batang dan buah. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang semula licin dengan pembatasan yang jelas yang berwarna coklat muda kekuning-kuningan.

Pemberantasannya dapat di lakukan dengan jalan memotong dan membakar bagian-bagian yang terserang. Disamping itu pohon pelindung di kurangi supaya lebih banyak mendapat sinar.

2.5.            Calospora Vanillae Wassec.
Penyakit ini menyerang daun, batang dan buah. Tanda-tanda serangan terdapatnya noda-noda yang semula licin dengan pembatasan yang jelas yang berwarna coklat muda kekuning-kuningan.

Pemberantasannya dapat di lakukan dengan jalan memotong dan membakar bagian-bagian yang terserang. Disamping itu pohon pelindung di kurangi supaya lebih banyak mendapat sinar.


2.6.            Penyakit Busuk Buah ( Phytoptora ).
Penyakit ini menyerang buah vanili yang masih muda. Tanda-tanda serangan, jika serangan pada pangkal buah akan gugur dan bila menyerang pada bagian tengah buah akibat serangan ini buah akan berwarna hitam, kering kemudian mati. Pemberantasannya dapat di lakukan dengan mempergunakan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan Antracol dengan dosis 1 - 2 sendok teh untuk 10 liter air.

2.7.            Penyakit Busuk Akar ( Fusarium sp )
Serangan jamur ini mengakibatkan sebagian besar tanaman vanili di Jawa Tengah menjadi rusak. Bagian akar yang terserang , hitam busuk lalu mengering ( seperti busuk batang ) dan memutuskan hubungan bagian bawah tanaman, sehingga mengakibatkan mati. Pengendaliannya dengan memotong  bagian akar yang terserang lalu di bakar, atau dengan penyemprotan fungisida seperti Banlate, Dithane M-45 dan Antracol dengan dosis 2 sendok teh dalam 10 liter air.


VII.           MENGAWINKAN VANILI.

Tanaman vanili mulai berbunga pada umur 18 – 24 bulan, biasanya pada bulan-bulan agustus sampai bulan oktober. Vanili tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri, karena kepala putik tertutup oleh Labellum yang terbentuk dari daun bunganyang ke enam. Penyerbukan vanili tidak dapat pula oleh angin atau serangga, sehingga harus dilakukan oleh manusia.

Cara mengawinkan :

-          Siapkan lidi atau bambu sepanjang 10 cm.
-          Pegang bunga dengan tangan kiri, hingga bagian belakang tangkai putik dan benang sari bersandar pada jari telunjuk.
-          Tangan kanan dengan bantuan lidi / bambu mengangkat rostellum yang menghalangi putik dan kepala sari, lalu kepala sari di lekukkan menuju kearah kepala putik, di tekan sedikit sehingga ke duanya bertemu atau sampai terjadi penyerbukan.


VIII.         PANEN DAN PASCA PANEN.

Sejak pembuahan hingga siap petik tanaman vanili memerlukan waktu 9 bulan. Buah vanili yang sudah tua warnya mulai hijau kekuningan dengan panjang 15 – 25 cm. Di Jawa Tengah pemetikan / panen buah vanili di lakukan pada awal bulan mei sampai juli.





Penyuluh Pertanian :
                   


Jeffry S. Mamengko, A Md